Alasan Mengapa Orang Investasi Real Estate pada Metaverse
Alasan Mengapa Orang Investasi Real Estate pada Metaverse – Melakukan pembelian real estate atau properti virtual dalam metaverse belakangan ini menjadi tren.
Tentunya, hal tersebut memicu pro dan kontra. Mereka yang merasa yakin dan merasa telah melakukan riset, mereka percaya bahwa metaverse merupakan masa depan.
Orang yang belum mengetahuinya mungkin menganggap konsep metaverse saat ini masih pada tahap awal.
Sehingga, membeli properti virtual ini dianggap sebagai judi daripada investasi.
Alasan Mengapa Orang Investasi Real Estate pada Metaverse
1. Perusahaan Besar Bergabung dalam Meta
Perusahaan besar seperti Nike dan Adidas telah menyatakan bahwa mereka siap memasuki metaverse.
Nike mengatakan bahwa sneakersnya tidak hanya bisa dibeli secara nyata, tapi juga bisa secara virtual.
Beberapa brand fashion juga mulai melakukan ujicoba produk kolaborasi dalam metaverse.
Gucci, telah menjual versi metaverse dari tas edisi terbatasnya di Roblox.
Harga awalnya sekitar USD1.20-USD9 tapi kini dijual lagi seharga USD4.100. Artinya, jual beli NFT dalam dunia virtual telah terjadi, dan semakin berkembang.
2. Bisa Membeli Tanah Virtual
Pengembang properti virtual seperti Republic Realm membuat rekor dengan membeli tanah senilai USD4,3 juta dalam platform metaverse The Sandbox.
Sebelumnya, Tokens.com juga telah membeli tanah virtual sekitar USD2,5 juta pada Decentraland.
Mereka berharap nantinya tanah tersebut akan disewa untuk membuat mall virtual maupun properti lain.
BACA JUGA : Keunikan Dunia Metaverse yang Sangat Menarik
3. Properti dalam Dunia Virtual Bukan Hal Baru
Meskipun Metaverse populer belum lama ini, namun properti didalamnya bukan hal yang baru.
Ailin Graef, bergabung dalam game 3D Second Life dan menghabiskan waktu selama dua tahun untuk membangun tanah virtual dan mengembangkan avatar.
Ailin Graef mempunyai banyak server berisi tanah virtual yang telah disewakan.
Ia juga membuat studio sendiri, dan memperkerjakan sekitar 80 karyawan untuk mengatur tanah virtualnya.
Hadir pada tahun 2003, kini Second Life mempunyai omzet USD600 juta. USD80 juta telah diberikan pada kreator dalam game tersebut.
Metaverse menggambarkan dunia virtual 3D yang menghubungkan dunia nyata dan dunia digital.
Hal tersebut didukung dengan menggunakan bantuan teknologi seperti teknologi Virtual Reality dan Augmented Reality.
Selain itu, lingkungan imersif yang menghilangkan batas antara dunia nyata dan dunia virtual tersebut akan bisa diakses menggunakan headset VR, kacamata AR, dan aplikasi smartphone.
Leave a Reply