CEO IBM Prediksi AI akan Gantikan Pekerja Kantoran – CEO IBM, Arvind Krishna memperkirakan kecerdasan buatan (AI) bisa menggantikan pekerja kantoran.
Ia mengatakan, AI kini telah dalam tahap yang agresif untuk mencapai hal tersebut.
“Saya kira praktik penerapan AI tersebut telah ada disini dan sekarang.
Kita kekurangan pekerja didunia nyata dan hal tersebut karena masalah demografi yang tengah dihadapi dunia,” ujar Krishna pada wawancara dengan Financial Times, dilansir dari Fortune.
Selain itu, ia mengatakan, kehadiran masalah tersebut adalah momen yang sesuai untuk menerapkan AI.
“Sehingga, mungkin kita dapat menemukan teknologi yang bisa menggantikan beberapa pekerja, dan itu hal yang bagus,” ujarnya.
Menurut Krishna, pekerjaan dalam bidang kesehatan dan keuangan merupakan pekerjaan regular yang tidak perlu dikerjakan oleh manusia.
“Semua pekerjaan dalam bidang tersebut dapat diautomatisasi dengan cara ini,” ujar Krishna.
Bahkan, ia juga mengatakan bahwa AI bisa membantu untuk mengatur beberapa hal seperti menemukan obat atau mencoba menyelesaikan masalah kimiawi.
“Ada berbagai proses dalam setiap perusahaan. Sehingga, saya kira pekerjaan kerah putih bisa digantikan oleh teknologi ini” menurutnya.
Selain itu, dalam bidang pelayanan konsumen, menurutnya AI bisa memberikan jawaban yang jauh lebih baik daripada biaya yang hanya sebagian.
Sama seperti Krishna, Wakil Dekan Fakultas Ilmu Komputasi dan Informasi di Rochester Institute of Technology.
Pengcheng Shi juga mengatakan pekerjaan kantoran dalam bidang keuangan akan terhapus karena kecerdasan buatan.
“Sisi perdagangan, bahkan bank investasi, manusia dipekerjakan dan menghabiskan waltu bertahun-tahun untuk bekerja seperti robot dan melakukan pemodelan Excel.
Tapi hal tersebut bisa dilakukan oleh teknologi ini dengan lebih cepat,” ujarnya.
Dilansir dari The Register, IBM ini sudah mempunyai komputer super yang berbasis AI bernama Vela.
Sistem yang ada dalam IBM Cloud itu sudah digunakan dari Mei tahun lalu dan tujuannya adalah untuk mengembangkan hingga melatih model AI berskala besar.
Selain itu, kini penggunaan Vela masih terbatas dilingkungan IBM Research Community. IBM mengungkapkan, mereka menggunakan sistem ini karena bisa memberikan lebih banyak kemudahan untuk melakukan peningkatan yang diperlukan.
Bahkan mungkin sistem tersebut bisa juga menggunakan infrastruktur yang sama dalam pusat data IBM Cloud yang ada diseluruh dunia.
Teknologi Canggih di GIK UGM - Inovasi teknologi kini hadir lebih dekat dengan masyarakat melalui…
Digital Fatigue: Dampak Penggunaan Teknologi - Di era digital yang serba cepat ini, teknologi telah…
Metaverse VR Karya Mahasiswa UMM - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) sukses menghadirkan inovasi teknologi…
VR Stanford Kurangi Ketakutan Anak Disuntik Saat Imunisasi - Bagi banyak anak, momen disuntik bisa…
Virtual Reality Dikembangkan oleh Pupuk Kaltim untuk Tingkatkan Kompetensi Operator - PT Pupuk Kalimantan Timur…
Samsung Siapkan Mixed-Reality di 2025 - Perusahaan Korea Samsung akan kembali memasuki dunia mixed reality…