Categories: NewsTeknologi

Fitur Browsing di ChatGPT Dinilai Resah Karena Terlalu Inisiatif

Fitur Browsing di ChatGPT Dinilai Resah Karena Terlalu Inisiatif  – Platform chatbot yang berbasis AI, ChatGPT menghadirkan fitur baru yaitu browsing.

Akan tetapi, fitur ini dinilai terlalu inisiatif.

Fitur Browsing di ChatGPT Dinilai Resah Karena Terlalu Inisiatif

Perusahaan OpenAI,  pada pengumumannya mengatakan bahwa fitur browser tersebut merupakan salah satu dari dua plug-in.

Dimana software yang menambahkan fitur tertentu dalam sebuah program tanpa mengubahnya yang di-hosting pihaknya selain penerjemah kode.

Fitur tersebut adalah Browsing Alpha, yang merupakan model eksperimen untuk mengetahui kapan dan bagaimana menjelajahi internet.

Selain itu, OpenAI juga mengatakan bahwa mereka sedang menghadirkan akses plug-in kepada sekelompok kecil penggunanya.

Awalnya, ada 11 plugin untuk website eksternal, termausk Expedia, OpenTable, Kayak, Klarna Shopping, dan Zapier.

BACA JUGA : Pengguna Harian Bing Meningkat Karena ChatGPT

Plugin OpenAI

OpenAI bahkan menyediakan beberapa plug-in miliknya sendiri.

Dimana salah satunya adalah untuk menafsirkan kode dan satu lagi disebut sebagai Browsing.

Dimana hal tersebut memungkinkan ChatGPT ini untuk memperoleh informasi dari internet.

Dilansir dari The Verge, fitur eksperimen ini tentu saja hampri sama dengan Microsoft Bing.

Dimana fitur ini mempunyai teknologi khusus untuk memberikan informasi GPT-4, model bahasa yang mendasari teknologi ini dari internet.

Akan tetapi, plug-in OpenAI ini bukan hanya bisa mengambil informasi langsung.

Selain itu, hal ini juga bisa menghubungkan ke API, membiarkan ia melakukan tindakan atas nama pengguna,menurut dokumentasi dari perusahaan.

Bisa dikatakan, Bing dapat membantu anda untuk merencanakan liburan dengan cara memberitahukan mengenai penerbangan dan hotel.

Akan tetapi, ChatGPT ini dapat memesankannya untuk anda ke luar negeri.

Selain itu, para ahli sudah mengatakkan kekhawatiran reaksi pada uji coba yang dilakukan oleh perusahaan OpenAI dengan GPT-4 seperti ini.

Bahkan perusahaan tersebut juga mengatakan sudah mempertimbangkan ancaman yang ditimbulkan dari plugin ini.

Selain itu juga sudah menerapkan beberapa perlindungan, termasuk membatasi ketersediaan hal ini untuk sejumlah kecil orang untuk memulainya.

Unggahan blog perusahaan juga mengatakan bahwa hal ini awalnya lebih mengutamakan sejumlah kecil pengembang dan pengguna ChatGPT Plus.

Hal ini dilakukan untuk memperoleh akses plug-in dan juga menawarkan pendaftaran untuk daftar melakukan uji coba.

Mereka mengatakan termotivasi dari proyek sebelumnya, seperti WebGPT, GopherCite, BlenderBot2, LaMDA2.

Dimana semuanya memungkinkan model bahasa untuk memahami informasi dari internet.

iptek

Recent Posts

Teknologi Canggih di GIK UGM

Teknologi Canggih di GIK UGM - Inovasi teknologi kini hadir lebih dekat dengan masyarakat melalui…

21 hours ago

Digital Fatigue: Dampak Penggunaan Teknologi

Digital Fatigue: Dampak Penggunaan Teknologi - Di era digital yang serba cepat ini, teknologi telah…

3 days ago

Metaverse VR Karya Mahasiswa UMM

Metaverse VR Karya Mahasiswa UMM - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) sukses menghadirkan inovasi teknologi…

7 days ago

VR Stanford Kurangi Ketakutan Anak

VR Stanford Kurangi Ketakutan Anak Disuntik Saat Imunisasi - Bagi banyak anak, momen disuntik bisa…

1 week ago

Virtual Reality Dikembangkan Pupuk Kaltim

Virtual Reality Dikembangkan oleh Pupuk Kaltim untuk Tingkatkan Kompetensi Operator - PT Pupuk Kalimantan Timur…

2 weeks ago

Samsung Siapkan Mixed Reality

Samsung Siapkan Mixed-Reality di 2025 - Perusahaan Korea Samsung akan kembali memasuki dunia mixed reality…

2 weeks ago