Google Lawan ChatGPT, AI Yang Bisa Jawab Apa Saja
Google Lawan ChatGPT – Baru-baru ini, ChatGPT yaitu kecerdasan buatan dari OpenAI, menjadi topik hangat dalam media sosial.
ChatGPT dapat memahami konteks pembicaraan dan memberikan jawaban yang sesuai konteks jadi tidak kaku seperti robot. Kehadiran ChatGPT yang masih dalam tahap pengembangan tersebut, OpenAI ini dikatakan bisa menjadi ancaman yang baru dan berpotensi menyaingi Google search, yaitu mesin pencarian yang selama 20 tahun terakhir ini banyak digunakan untuk mencari apa saja diinternet.
Google juga mungkin tidak akan diam saja. Belakangan ini, CEO Google Sundar Pichai dikabarkan telah mulai berencana untuk mengantisipasi hadirnya ChatGPT dari OpenAI tersebut. Menurut laporan, Pichai telah mulai melakukan rotasi dan perombakan besar terhadap banyak tim di Google untuk mengantisipasi ChatGPT.
Tidak diketahui dengan jelas apa yang dilakukan oleh Pichai, tapi mungkin saja, Bos Google tersebut telah memberi pekerjaan pada tim Google untuk mengantisipasi hadirnya ChatGPT dari OpenAI. Bukan itu saja, Pichai juga dikabarkan telah membawa staf dari beberapa divisi lainnya untuk bergabung, bekerjasama untuk menghadapi rencana dari OpenAI, dilansir dari KompasTekno dan The Register, pada (Senin 26/12/2022).
Laporan tersebut juga memperlihatkan bahwa Google akan membuat beberapa pengumuman mengenai kecerdasan buatan di bulan Mei mendatang. Sebelumnya dijelaskan NYTimes, Google sudah mengabarkan status peringatan atau code red mengenai hadirnya ChatGPT yang populer di beberapa waktu belakangan ini.
Google Memiliki LaMDA
Google sebenarnya telah memiliki chatbot yang serupa ChatGPT, dan dinamai Language Model for Dialogue Applications (LaMDA).
Chatbot yang belum pernah hadir pada publik pernah menjadi kontroversi bulan Juni yang lalu, saat mantan ilmuwan Google, Blake Lemoine, mengatakan bahwa LaMDA dapat berpikir dan mempunyai perasaan sama seperti manusia.
LaMDA dapat dikatakan menjadi sebuah teknologi Google yang paling berpotensi untuk menyaingi ChatGPT, seperti pesaing lain yaitu Dall-E 2 yang dapat membuat gambar sesuai dengan teks yang dimasukkan.
Dari hal tersebut, Google juga perlu merencanakan strategi untuk membuat LaMDA menjadi ramah pengguna, tidak membuat hoaks, dan tidak melakukan diskriminasi pada sebuah suku, ras, agama, dan lian-lain. Tujuannya yaitu agar para penggunanya terus menggunakan Google Search dan tidak berpindah pada ChatGPT dan layanan lain yang sama hanya untuk mencari berbagai informasi diinternet.
Leave a Reply