Konflik Bos WhatsApp dan Bos Telegram
Konflik Bos WhatsApp dan Bos Telegram – Konflik antara WhatsApp dan Telegram tampaknya saat ini masih berlanjut.
Selain itu hal yang paling baru, Will Cathcart sebagai Head of WhatsApp di Meta angkat bicara mengenai Telegram.
Konflik Bos WhatsApp dan Bos Telegram
Melalui thread dalam akunTwitter yang terbagi sepuluh cuitan.
Cathcart telah mengkritik tentang keamanan di Telegram, salah satunya mengenai enkripsi end-to-end.
This is a really important article from @DarrenLoucaides @Wired about Telegram. If you think Telegram is secure, you should read this article and understand the truth – especially before you use it for anything private.
Apabila Anda berpikir Telegram aman, maka anda harus membaca artikel ini dan mengetahui kebenarannya.
Terutama sebelum Anda menggunakan telegram untuk suatu hal yang sifatnya pribadi,” ujar Cathcart dalam akun pribadinya dengan handle @wcathcart.
Isu mengenai keamanan yang pertama dikatakan oleh Cathcart berhubungan dengan aplikasi Telegram yang tidak terenkripsi dari ujung ke ujung secara default.
Selain itu, bahkan tidak tersedia fitur enkripsi ujung ke ujung (end-to-end encryption/E2EE) bagi grup.
Hal tersebut berbalik dengan aplikasi WhatsApp yang telah menyediakannya secara default.
Mengenai fitur enkripsi pada grup, Telegram pernah memberi pernyataan bahwa tidak tersedianya fitur tersebut karena adanya kesulitan ketika proses backup.
Dilansir dari KompasTekno dan Crast, Kamis (16/2/2023).
Selain itu, Telegram juga menuduh bahwa enkripsi ujung ke ujung dari WhatsApp itu tidak benar.
“Apabila teman obrolan Anda menggunakan Backup dalam Google Drive, Google mempunyai akses pada pesan tersebut.
Maka dari itu, pemerintah manapun akan bisa memintanya dari Google,” ujar pihak Telegram.
“Sehingga, enkripsi E2E (end-to-end) diaktifkan pada WhatsApp secara default, namun langsung dinon-aktifkan.
Selain itu, tidak mungkin Anda akan mengetahui apakah teman Anda menggunakan backup tersebut atau tidak,” kata Telegram.
Kritik Cathcart bahkan tidak berhenti hingga soal enkripsi end-to-end saja.
Bos WhatsApp juga mengatakan tidak ada verifikasi independen yang dimiliki fitur enkripsi ujung ke ujung dari Telegram.
Cathcart, menyadari sepenuhnya pada posisi sebagai Head of WhatsApp, mengajak penggunanya untuk menggunakan aplikasi pesan instan yang lain.
“Namun ada berbagai aplikasi pesan instan dengan enkripsi ujung ke ujung yang bisa dipilih oleh pengguna.
Apabila Anda tidak akan menggunakan WhatsApp, jangan menggunakan Telegram,” tutupnya.
Leave a Reply