Pemanfaatan Virtual Reality – Wawancara adalah salah satu proses seleksi penerimaan kerja yang membuat orang menjadi takut. Hal tersebut karena pertanyaan wawancara yang bisa membuat orang berpikir tidak panjang dan tegang.
Anda biasanya akan diwawancarai oleh departemen sumber daya manusia atau calon atasan anda nantinya. Wawancara ini dilakukan dengan datang secara langsung maupun lewat panggilan Zoom yang juga menegangkan.
Tapi, cara tersebut dapat digantikan karena teknologi artificial intelligence (AI) dan virtual reality (VR) kini semakin berkembang. Anda mungkin akan diwawancarai oleh komputer yang sudah diprogram untuk bertanya dan merespon jawaban yang sesuai.
Teknologi ini pernah digunakan ke salah satu Universitas di Inggris. Di awal tahun 2022, mahasiswa di Sandwell College di West Bromwich menggunakan headset VR untuk mock interview.
Wawancara tersebut diselenggarakan pada dunia virtual yang dimana AI menghadirkan avatar yang sama seperti wajah mahasiswa tersebut. Avatar tersebut berupa sebuah kartun 3D yang mirip dengan mahasiswa. Kemudian, mereka diwawancarai oleh avatar yang dioperasikan AI.
Pemanfaatan sistem VR dalam mock interview tersebut dihadirkan sebuah perusahaan asal London, Bodyswaps. Pertanyaan yang ditanyakan pada calon karyawan tentu saja berbeda-beda.
Calon karyawan akan memperoleh evaluasi sesuai hasil wawancara tersebut. Evaluasi ini isinya berbagai hal, seperti jawaban yang salah dan bahasa tubuh.
CEO Bodyswaps, Christophe Mallet mengatakan tujuan teknologi dari ini yaitu orang bisa berlatih melakukan wawancara kerja sampai mereka telah siap. Christope yakin bahwa teknologi ini dapat menyamakan kedudukan dan membuat wawancara yang adil.
Bodyswaps menghadirkan pelatihan wawancara kerja menggunakan virtual reality pada tahun 2021. Target utama perusahaan ini adalah sekolah dan universitas, jadi mahasiswa bisa melakukan simulasi sebelum melakukan wawancara kerja.
Perusahaan Bodyswaps kini berfokus terhadap mock interview pekerjaan. Meski perkembangannya sudah disusul oleh perusahaan teknologi AI dari Swedia, Tengai.
Perusahaan Tengai telah melakukan wawancara kerja menggunakan komputer terhadap klien perusahaannya. AI dari Tengai ditampilkan sebagai kepala kartun yang berbicara dan tampil dalam layar komputer maupun ponsel pengguna.
CEO Tengai, Elin berg Mårtenzon mengatakan tujuan yang utama dari software AI ini yaitu untuk menghindari adanya asumsi tidak benar, seperti menilai seseorang dari penampilannya saja.
Teknologi Canggih di GIK UGM - Inovasi teknologi kini hadir lebih dekat dengan masyarakat melalui…
Digital Fatigue: Dampak Penggunaan Teknologi - Di era digital yang serba cepat ini, teknologi telah…
Metaverse VR Karya Mahasiswa UMM - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) sukses menghadirkan inovasi teknologi…
VR Stanford Kurangi Ketakutan Anak Disuntik Saat Imunisasi - Bagi banyak anak, momen disuntik bisa…
Virtual Reality Dikembangkan oleh Pupuk Kaltim untuk Tingkatkan Kompetensi Operator - PT Pupuk Kalimantan Timur…
Samsung Siapkan Mixed-Reality di 2025 - Perusahaan Korea Samsung akan kembali memasuki dunia mixed reality…