Perkembangan VR dalam Dunia Game – Virtual Reality atau VR adalah sebuah teknologi yang bisa membantu pengguna untuk merasakan simulasi dunia buatan yang seakan nyata dengan menggunakan teknologi 3D.
Saat ini, VR sudah banyak digunakan secara masal dan luas.
Dimulai dari edukasi militer dan keperawatan, tempat virtual meeting, tempat nongkrong online, dan yang pasti untuk bermain game.
Penggunaan teknologi ini dalam game bisa dikatakan sudah cukup luas.
Beberapa game racing sim seperti Assetto Corsa hingga game FPS seperti Pavlov telah menerapkan teknologi ini ke dalam game-nya.
Akan tetapi, bagaimana sejarah Virtual Reality yang dapat digunakan di dalam dunia game? Bagaimana teknologi ini di abad ke-20? Yuk, simak di sini!
Awal dari terciptanya teknologi VR berasal dari ide Morton Heilig, yaitu seorang produser film.
Saat itu ia berpikir bagaimana sebuah film bisa dirasakan oleh semua indera manusia.
Kemudian, pada tahun 1962 ia membuat sebuah perangkat yang bernama Sensorama.
Perangkat tersebut adalah prototipe dari VR yang masih menggunakan teknologi mekanik.
Selain itu, ia juga membuat sebuah produk bernama Telesphere Mask yang menjadi perangkat augmented reality pertama yang pernah ia buat.
Pada tahun 1968, Ivan Sutherland dan juga muridnya Bob Sproull membuat sebuah perangkat pertama yang digunakan di kepala.
Sama persis dengan VR yang di ketahui saat ini, tapi dengan ukuran yang lebih besar. Perangkat tersebut bernama The Sword of Damocles.
Di era 70-an sampai 90-an, tujuan pengembangannya sebagian besar untuk kepentingan edukasi di bidang keperawatan, militer, industri automobile, dan kedirgantaraan.
Di era ini contoh pengembangan VR yang populer yaitu peta virtual buatan dari David Em di lab NASA dan “Aspen Movie Map”.
Yaitu sebuah dunia tur virtual buatan Massachusetts Institute of Technology.
BACA JUGA : Game VR Aces of Thunder, Bisa jadi Pilot Pesawat Tempur
VR pertama kali diperkenalkan ke dalam dunia game oleh Atari dengan prototipe mereka pada tahun 1980-an.
Akan tetapi, proyek mereka gagal karena adanya video game crash of 1983 yang membuat kondisi ekonomi mereka semakin memburuk.
Meski sudah gagal, para peneliti yang direkrut oleh Atari sebelumnya melanjutkan proyek tersebut secara mandiri.
Salah satunya yaitu Jaron Lanier, pendiri VPL Research pada tahun 1985 yang terjun ke dalam bidang virtual reality.
Selain itu, ia juga merupakan orang yang mempopulerkan kata “virtual reality” kepada khalayak umum.
Pertama kalinya Virtual Reality masuk ke dalam dunia game secara komersil dikenalkan oleh Sega dengan Sega VR pada tahun 1991.
Teknologi tersebut menggunakan sistem sederhana, layar LCD yang digunakan dengan headphone stereo, dan sensor yang mendeteksi pergerakan kepala.
Sega kembali menghadirkan produk milik mereka pada tahun 1994. Kali ini, produknya diberi nama Sega VR-1.
Perangkat tersebut bisa mendeteksi gerakan kepala pengguna dengan sudut 360 derajat penuh.
Produk tersebut menjadi pencapaian terbesar Sega dalam perkembangan teknologi ini dalam industri game.
Setelah Sega, hadirlah Nintendo.
Nintendo mencoba untuk masuk ke pasar VR pada tahun 1999 dengan menghadirkan secara masal produk bernama Virtual Boy.
Namun, hingga kini teknologi tersebut masih dinobatkan sebagai produk gagal Nintendo.
Hal ini karena meski sudah menggunakan teknologi virtual reality.
Secara garis besar ukuran alatnya besar, dan grafis dalam game-nya yang membuat para pemain menjadi pusing.
Perkembangan teknologi VR yang sudah masuk ke dalam dunia game bisa dikatakan tanpa progress pada awal tahun 2000-an.
Bukan hanya menjadi masa puncak dari berbagai konsol.
Seperti PS2 dan Nintendo DS, para pengembang juga belajar dari kegagalan Virtual Boy di tahun sebelumnya.
Memasuki dekade baru, pada 2010 Palmer Luckey merancang prototipe pertama dari Oculus Rift, perangkat VR yang masih dikenal sampai saat ini.
Oculus pertama kali diperkenalkan kepada publik pada E3 2012 dan dibeli oleh Facebook (kini Meta) pada tahun 2014 sebesar US$ 3 milyar.
Selain itu, hingga kini perangkat Oculust bisa digunakan dalam berbagai game VR.
Di masa selanjutnya, berbagai perusahaan mulai turun ke bidang ini.
Dimulai dari Sony dengan PS VR, Steam, Google, Amazon, Microsoft, hingga Apple dan Samsung.
Tapi, selain Oculust, hanya PS VR, HTC Vive Steam VR, Valve Index, dan Windows Mixed Reality yang memiliki pasar besar dalam dunia game.
Selain perangkatnya, perkembangan game ini juga telah berubah total saat ini.
Beberapa game racing simulation seperti Assetto Corsa yang bisa mendukung teknologi Virtual Reality untuk pengalaman yang lebih realistis.
Game FPS juga terjun ke dunia virtual dengan Pavlov dan berbagai genre game lain.
Dengan grafis yang tentunya lebih baik dan lebih realistis daripada game virtual sebelum abad 21.
Meskipun awalnya digunakan untuk kebutuhan edukasi dan sains, tapi setelah bisa diproduksi secara masal, penggunaannya menjadi lebih luas.
Selian itu dalam industri game, sejarah perkembangannya sudah cukup panjang dari tahun 90-an.
Saat ini, penggunaannya juga sudah bisa dikatakan mendekati sempurna dalam beberapa game.
Untuk merasakan game VR yang menarik, Anda bisa menggunakan Jasa Virtual Reality Jakarta yang bisa membantu Anda untuk merasakan pengalaman imersif melalui game menarik.
Teknologi Canggih di GIK UGM - Inovasi teknologi kini hadir lebih dekat dengan masyarakat melalui…
Digital Fatigue: Dampak Penggunaan Teknologi - Di era digital yang serba cepat ini, teknologi telah…
Metaverse VR Karya Mahasiswa UMM - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) sukses menghadirkan inovasi teknologi…
VR Stanford Kurangi Ketakutan Anak Disuntik Saat Imunisasi - Bagi banyak anak, momen disuntik bisa…
Virtual Reality Dikembangkan oleh Pupuk Kaltim untuk Tingkatkan Kompetensi Operator - PT Pupuk Kalimantan Timur…
Samsung Siapkan Mixed-Reality di 2025 - Perusahaan Korea Samsung akan kembali memasuki dunia mixed reality…