PETA Memanfaatkan VR Untuk Akhiri Penyiksaan Hewan – Mungkin saat ini, penyiksaan hewan sudah sering terjadi.
Akan tetapi, masalah ini semakin berlajut. Bahkan, mungkin semakin parah dibeberapa tahun terakhir.
Oleh karena itu, pihak yang peduli pada kesejahteraan hewan jkuga terus mencari cara bagaimana untuk akhiri rantai penyiksaan satwa.
Satwa liar atau hewan yang dilindungi juga tidak terlepas dari kejahatan pihak yang tidak bertanggung jawab.
Dengan adanya teknologi yang semakin canggih dan memadai, bisakah penyiksaan hewan diakhiri?
Masalah penyiksaan hewan mungkin sudah jadi masalah global.
Organisasi internasional yang ikut mendukung kesejahteraan hewan juga semakin banyak.
Salah satunya adalah PETA atau People for the Ethical Treatments of Animals.
Organisasi tersebut mengatakan bahwa hewan mempunyai hak asasinya dan bukan barang yang dimiliki oleh manusia.
PETA berada digaris depan untuk mengakhiri penyiksaan hewan dan dukungan kepada animal welfare.
Para tim ilmuwan dan anggota staf lain bekerja untuk mengungkapkan kekejaman pengujian hewan dan memastikan akhir dari penyiksaan tersebut.
Tim tersebut bekerja sama dengan para anggota kongres.
Mereka bergabung untuk memperkenalkan UU hukum, aturan yang etis, dan terobosan untuk menghentikan penggunaan hewan dilaboratorium.
Mereka juga aktif pada kampanye publik, yang penting untuk mengubah opini publik pada pengujian hewan.
Hingga kini, organisasi ini masih terus mengajak perusahaan besar, lembaga pemerintah, hingga universitas.
Agar mereka meninggalkan penyiksaan hewan dan beralih pada metode non-hewan modern.
BACA JUGA : Fitur Eye Tracking pada VR Headset Valve
Berkembangnya teknologi membuat pertanyaan, bisakah teknologi dimanfaatkan untuk mengakhiri penyiksaan hewan?
Lepas dari manfaatnya, pengujian menggunakan hewan begitu kejam dan dapat dikatakan sebagai penyiksaan.
Bagaimana bisa?
Kondisi yang dialami di laboratorium mungkin penderitaan yang luar biasa, ditambah lagi penyiksaan yang dialami saat pengujian.
Tiap orang perlu menyadari hal tersebut. Akan tetapi, seperti pengalaman secara langsung lebih baik dibandingkan sekedar kata-kata.
Oleh karena itu, PETA menggunakan teknologi virtual ini untuk membuat simulasi yang dinamakan Abduction.
Dikutip dari Kompas, Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar mendukung penyempurnaan regulasi.
Hal tersebut merupakan upaya untuk melindungi hewan, baik itu dalam peraturan pemerintah dan peraturan daerah.
Hal tersebut supaya tindak kekerasan dan penyiksaan hewan dapat ditangani secara cepat.
Data Logger: Kenali Teknologi Canggih Ini - Alat teknologi yang dapat merekam, menyimpan hingga menyimpan…
Android XR diluncurkan oleh Google di tanggal 12 Desember tahun ini, 2024. Teknologi ini dirancang…
Terobosan Teknologi Chengdu Matchmaking - Chengdu, ibu kota Provinsi Sichuan, Tiongkok Barat Daya, kembali membuktikan…
Tren Virtual Reality: Sensasi Hiburan Modern - Teknologi Virtual Reality (VR) kini semakin diminati di…
Teknologi AR atau Augmented Reality berkembang dengan signifikan. AR memungkinkan penggabungan elemen digital ke dalam…
Meta Quest 3S dan Meta Quest 3 - Teknologi augmented reality (AR) dan virtual reality…