PHK Massal Karyawan Amazon – Raksasa e-commerce Amazon mengatakan akan melakukan PHK massal pada 18.000 karyawannya.
Kabar tersebut diumumkan secara langsung oleh CEO Amazon, Andy Jassy pada sebuah unggahan dalam blog resmi Amazon.
“Dari PHK yang dilakukan bulan November lalu, kami beritahukan bahwa akan melakukan PHK pada lebih dari 18.000 karyawan,” ujar Jassy.
Jumlah karyawan yang akan di PHK Amazon tersebut meningkat dari jumlah sebelumnya yang dikatakan hanya sekitar 10.000 karyawan saja.
Berikut menurut laporan pada November 2022.
Dengan memberhentikan lebih dari 18.000 pegawai, akan menjadi PHK yang terbesar di sepanjang sejarah perusahaan yang dibangun oleh Jeff Bezos.
September 2022, Amazon dikabarkan mempunyai 1,54 juta kayawan secara global.
Jika dijumlahkan, 18.000 karyawan yang akan terkena PHK tersebut memperlihatkan sekitar 1,2 persen dari seluruh karyawan Amazon secara global.
Jassy mengatakan bahwa gelombang PHK Massal Karyawan Amazon telah dimulai November 2022 tersebut akan dilanjutkan di awal tahun 2023.
Amazon akan mengumumkan karyawan yang terkena PHK dimulai dari 18 Januari 2023.
Dalam unggahan blognya, Bos Amazon tersebut merincikan bahwa ada beberapa tim yang akan terkena PHK tahun 2023.
Tim tersebut sebagian dari divisi Toko Amazon dan organisasi PXT (People Experience and Technology Solutions).
November 2022, Jassy mengatakan bahwa Amazon juga mulai melakukan PHK pegawai dari bagian yang mengurus buku dan perangkat Amazon.
Nantinya, karyawan yang terkena PHK akan memperoleh kompensasi seperti pesangon, tunjangan asuransi kesehatan transisi, serta dukungan penempatan kerja eksternal.
Jassy menyebutkan, melakukan PHK Massal Karyawan Amazon lebih dari 18.000 karyawan tersebut merupakan langkah yang perlu dilakukan.
Amazon membuat langkah tersebut untuk meluaskan peluang jangka panjang dan tetap bertahan dari ekonomi global.
Dikabarkan Amazon merupakan salah satu perusahaan teknologi yang memperoleh banyak keuntungan ketika pandemi Covid-19.
Bisnis Amazon dalam bidang e-commerce, seperti bahan makanan, dan juga komputasi awan juga mendapat keuntungan yang banyak.
Bahkan, untuk memenuhi permintaan, Amazon juga menambah jaringan logistiknya hingga merekrut ratusan ribu pegawai yang baru.
Akan tetapi, saat ini permintaan itu melambat sesuai dengan orang yang telah beraktivitas kembali seperti biasanya.
Akhirnya, Amazon harus mulai menghitung dan melakukan pengurangan biaya operasional bahkan pengurangan karyawan. Dilansir dari The Wall Street Journal, (Kamis 5/1/2023).
Teknologi Canggih di GIK UGM - Inovasi teknologi kini hadir lebih dekat dengan masyarakat melalui…
Digital Fatigue: Dampak Penggunaan Teknologi - Di era digital yang serba cepat ini, teknologi telah…
Metaverse VR Karya Mahasiswa UMM - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) sukses menghadirkan inovasi teknologi…
VR Stanford Kurangi Ketakutan Anak Disuntik Saat Imunisasi - Bagi banyak anak, momen disuntik bisa…
Virtual Reality Dikembangkan oleh Pupuk Kaltim untuk Tingkatkan Kompetensi Operator - PT Pupuk Kalimantan Timur…
Samsung Siapkan Mixed-Reality di 2025 - Perusahaan Korea Samsung akan kembali memasuki dunia mixed reality…