Robot Perang AI bisa Serang Musuh Ikuti Perintah Otak Tentara
Robot Perang AI bisa Serang Musuh Ikuti Perintah Otak Tentara – Sebuah terobosan dari kecerdasan buatan atau AI yang tengah diuji coba oleh militer dari Australia memungkinkan tentara untuk mengendalikan robot perang berbentuk anjing, dengan menggunakan otak mereka.
Robot Perang AI bisa Serang Musuh Ikuti Perintah Otak Tentara
Robodog ini mengandalkan headset biosensor dengan teknologi tinggi.
Sehingga bisa melakukan analisis pembacaan gelombang otak tentara dan menerapkannya pada robot perang super canggih tersebut, lapor Newsflash.
“Semua prosesnya tidak akan sulit untuk dikuasai.
Ini cukup intuitif. Hanya membutuhkan beberapa latihan saja,” ujar Combat Service Support Battalion Sergeant ke-5, ketika melakukan uji coba headset HoloLens.
Selain itu, Robinson dan rekan tentaranya juga telah melakukan pelatihan menggunakan headset dan robodog pembaca pikiran tersebut.
Dimana, mereka sukses menavigasi tempat keras dan cuaca yang buruk di medan perang.
Robodog mempunyai cahaya yang berkedip pada bagian tubuhnya.
Hal tersebut berfungsi merupakan tanda bekerja dengan baik dan bisa melakukan tindakan sesuai dengan keinginan penggunanya.
“Anda tidak harus memikirkan hal yang spesifik untuk menjalankan robot, tapi Anda harus berfokus terhadap kedipan tersebut. Ini adalah konsentrasi visual,” lanjutnya.
Kini, robot perang dari Ghost Robotics itu sudah bisa melakukan sembilan perintah berbeda diwaktu yang sama, menurut Prof. Chin-Teng Lin.
Selain itu, kedepannya bukan tidak mungkin robot perang tersebut bisa melakukan perintah lain yang lebih banyak dan beragam.
Sehingga, robot tersebut bisa membantu para tentara ketika di medan perang.
BACA JUGA : Teknologi AI pada Pesawat Tempur, Mampu Terbang 17 Jam
Penerapan AI dalam Bidang Lain
Penerapan artificial intelligence dalam dunia militer dan persenjataan yang mematikan menimbulkan pertanyaan.
Apakah kecerdasan buatan akan menjadi teman atau musuh untuk manusia?
AI biasanya digunakan dalam bidang teknologi oleh perusahaan besar seperti Amazon dan Google.
Salah satu tekologi terbarunya yaitu ChatGPT berbasis AI dengan kemampuan untuk menyusun tulisan selevel akademik.
Angkatan Udara AS menerbangkan jet tanpa awak sebagai Loyal Wingman untuk mendampingi jet yang dikemudikan oleh manusia.
Jet nirawak tersebut bertugas untuk melawan musuh, menyelesaikan misi, dan membantu pilot melakukannya.
Selain itu, penggunaan AI dalam militer juga ada dibidang pengumpulan data intelijen.
Kemampuan tersebut menjadikan Global Hawk bisa dikirim pada teritorial udara yang padat untuk mengumpulkan berbagai informasi penting.
Leave a Reply