Siber Cloud dan Tren Keamanan 2023
Siber Cloud – Perusahaan keamanan siber dari AS, Palo Alto Networks memungkinkan adanya beberapa tren untuk keamanan siber sepanjang tahun 2023.
Dimulai dari meningkatnya serangan siber yang mungkin akan terjadi terhadap cloud dan potensi terjadinya serangan siber terhadap metaverse.
“Ada berbagai inovasi teknologi yang saat ini semakin berkembang, tapi pasti selalu ada peretas yang mencari celah untuk memperoleh keuntungan.
Oleh karena itu, ada analisis yang penting untuk diketahui dan dijadikan perhatian untuk berbagai pihak,” ujar Field Chief Security Officer APAC Palo Alto Networks Ian Lim pada acara diskusi daring dengan media.
Trend Konektivitas 5G dan Pemanfaatan Teknologi Cloud
Trend pertama tentang konektivitas 5G ternyata bisa menimbulkan kerentanan.
Konektivitas 5G di Asia Pasifik bisa dikatakan adopsinya begitu cepat, dan di negara lain misalkan, ada 95 persen wilayah yang menggunakan 5G pada tahun 2023.
Meskipun di ketahui bisa membawa banyak sekali manfaat, terutama dari sisi kecepatan dan juga rendah latensi.
Akan tetapi, jaringan 5G mempunyai tingkat kerentanan karena diciptakan dengan berbasis cloud.
Tingkat Kerentanan Siber Cloud
“Meskipun cloud bisa memberikan performa yang besar, namun pemanfaatan teknologi cloud bisa mengekspos core 5G pada kerentanan keamanan teknologi tersebut.
Serangan yang besar dapat terjadi dari manapun, bahkan bisa dari dalam jaringan itu sendiri,” kata Director Industry 4.0 Palo Alto Networks Jepang dan APAC Alex Nehmy.
Tren keamanan siber yang kedua dan harus diperhatikan yaitu pemilik teknologi medis yang saling terintegrasi dapat mengamankan perangkat secara maksimal.
Selanjutnya, tren keamanan siber yang harus diperhatikan tahun 2023 masih tentang cloud, tapi hal ini lebih berkaitan dengan bisnis.
Teknologi ini juga mungkin banyak di gunakan oleh perusahaan dan bisnis supaya pekerjaan menjadi lebih ringan dan mudah di akses kapan pun dan dimana pun.
Akan tetapi karena cloud terdiri atas kode open source, sehingga jika tidak teliti pada teknologi tersebut, maka ada potensi terjadinya peretasan.
Serangan pada teknologi metaverse dari berbagai macam sisi mungkin akan terjadi.
Di mulai dari pencurian aset dengan cara social engineering dan identitas yang mungkin lebih mudah untuk dicuri.
Bahkan bisa saja terjadi masalah teknis mengenai aplikasi dengan kerentanan kebocoran data.
Dengan adanya hal tersebut, Palo Alto Network mengatakan kolaborasi bisa dijadikan solusi.
Leave a Reply