Penerapan AR dalam Marketing, Ini Keuntungan dan Kesulitannya
Penerapan AR dalam Marketing, Ini Keuntungan dan Kesulitannya – Augmented reality adalah sebuah teknologi yang dapat menampilkan objek virtual 2D dan 3D didunia nyata secara langsung.
Teknologi AR ini biasanya menggunakan aplikasi khusus.
Adanya teknologi ini sudah banyak diterapkan oleh bisnis sebagai strategi untuk memasarkan produk.
AR marketing dijadikan salah satu cara perusahaan untuk melakukan interaksi dengan calon pembeli dengan pengalaman interaktif.
Penerapan AR dalam Marketing, Ini Keuntungan dan Kesulitannya
Teknologi AR akan mendorong konsumen untuk mempertimbangkan lebih banyak jenis produk dan merek yang tidak diketahui sebelumnya.
Selainitu, konsumen bisa menentukan apakah produk anda sesuai dengan keinginan mereka.
Tentunya hak tersebut akan memberikan potensi untuk merk baru supaya semakin dikenal.
AR marketing bisa menarik perhatian target audiens dengan menggunakan sebuah konten yang menarik.
Efek AR menjadikan calon konsumen merasa tertarik untuk melakukan transaksi online yang berisiko.
Hal tersebut karena mereka bisa mencoba produk secara virtual terlebih dahulu sebelu membelinya.
Selain itu, ada beberapa tantangan untuk brand ketika membuat konten augmented reality.
Seperti biaya penerapan, terbatasnya ahli pada bidang AR, kemampuan untuk membuat filter AR dengan deskripsi yang baik, masalah latensi, kurangnya sumber daya yang mumpuni, hingga perkembangan teknologi yang semakin cepat.
Apabila anda ingin menggunakan tenologi ini untuk mempromosikan, perusahaan harus menentukan apakah ingin membangun atau membeli aplikasi dari pihak ketiga.
Selain itu, membuat filter AR yang sesuai dengan merk juga tidaklah mudah.
Masalah jaringan pada aktivasi konten AR juga bisa menjadi kecemasan tersendiri.
Konten virtual bahkan mungki tidak bisa muncul karena proses rendering yang lama.
BACA JUGA : Ketahui Pengaruh Penerapan AR pada SEO
Contoh Penerapan AR Marketing
Salah satu contoh pengunaan teknologi Augmented Reality pada pemasaran produk yaitu IKEA Studio App.
Perusahaan furnitur IKEA menggunakan aplikasi untuk mempermudah calon pembeli melihat kesesuaian produk untuk rumah mereka masing-masing.
Aplikasi ini dapat memindai tampilan ruangan kemudian akan menempatkan furnitur virtual dalam dunia nyata.
Selain itu, bukan hanya IKEA saja, tapi juga merek fashion seperti Gucci juga telah menggunakan augmented reality.
Gucci menyediakan fitur AR dalam aplikasi belanja untuk mempermudah konsumen mencoba sepatu secara virtual.
Konsumen bisa menilai sepatu yang dibuat hampir sama dengan bentuk aslinya, sehingga memudahkan mereka untuk mengambil keputusan berbelanja.
Leave a Reply