Netflix – Seorang mantan CEO WarnerMedia, Jason Kilar, memperkirakan hanya ada tiga layanan streaming yang bertahan. Dari layanan tersebut, salah satunya yaitu Netflix. Menurut Kilar, persaingan dalam industri video on demand akan semakin ketat. Karena itulah, total penyedia layanan tersebut diperkirakan akan berhenti, sesuai dengan sebagian perusahaan yang telah bergabung (merger) maupun diakuisisi perusahaan lain.
“Saat ini, pasar digital yang biaya operasional sangat tinggi dan biaya variabel yang cukup rendah, biasanya akan lebih berpihak pada perusahaan pemenang yang besar, dan saya percaya bahwa hal tersebut akan dialami oleh industry hiburan,” ujar Kilar pada saat wawancara dengan The Wall Street Journal.
“Dalam hal ini, mungkin tidak akan lebih dari tiga perusahaan industri hiburan global yang mungkin akan berkuasa dalam layanan streaming yang diperlukan” kata Kilar.
Skala yang dimaksud tersebut adalah perusahaan yang mempunyai sekitar 300 juta konsumen global yang harga langganannya diperkirakan sekitar 15 dollar AS (Rp 235.000) setiap bulan. Kilar tidak mengatakan perusahaan manakah yang akan terus bertahan, tapi dari beberapa perusahaan yang paling dekat dengan skala yang diperkirakan killer yaitu Disney dan Netflix.
Disney mempunyai 235 juta pengguna global jika dilihat dari semua layanan streaming perusahaan salah satunya Disney Plus yang mempunyai 164 juta pengguna. Netflix diperkirakan mempunyai 223 juta pengguna berbayar, meski pernah kehilangan ratusan ribu pengguna dalam kuartal pertama tahun 2022.
Ada juga m HBO, HBO Max dan Discovery Plus yang jika dijumlahkan penggunanya sekitar 96 juta.
Sedangkan, Apple dan Amazon yang juga mempunyai layanan streaming, telah dikecualikan pada skala Kilar karena dianggap cara mengitungnya berbeda.
Penggabungan layanan video on demand tahun 2024 Jason Kilar juga memperkirakan kapan terjadinya akuisisi tersebut. Ia mengira praktik merger mungkin akan terjadi sekitar 2024.
Sedangkan, beberapa pengamat industri yang cukup lama memperkirakan Disney akan mengkombinasikan Hulu dan Disney Plus jika perusahaannya melakukan pembelian saham Comcat tahun 2024, dilansir dari KompasTekno dari Business Insider melalui Yahoo Finance, (Rabu14/12/2022). Mantan CEO Disney, Bob Chapek, telah mennjukan sinyal dirinya ingin menggabungkan dua layanan tersebut, meski rencana tersebut belum jelas dijalankan oleh Bob Iger maupun tidak yang mejadi CEO pengganti Chapek dalam Disney.
Data Logger: Kenali Teknologi Canggih Ini - Alat teknologi yang dapat merekam, menyimpan hingga menyimpan…
Android XR diluncurkan oleh Google di tanggal 12 Desember tahun ini, 2024. Teknologi ini dirancang…
Terobosan Teknologi Chengdu Matchmaking - Chengdu, ibu kota Provinsi Sichuan, Tiongkok Barat Daya, kembali membuktikan…
Tren Virtual Reality: Sensasi Hiburan Modern - Teknologi Virtual Reality (VR) kini semakin diminati di…
Teknologi AR atau Augmented Reality berkembang dengan signifikan. AR memungkinkan penggabungan elemen digital ke dalam…
Meta Quest 3S dan Meta Quest 3 - Teknologi augmented reality (AR) dan virtual reality…