Sistem ERP Pada Perusahaan Manufaktur – Ada banyak jenis perusahaan manufaktur atau produksi di Indonesia. Tahukah Anda bahwa perusahaan manufaktur atau manufaktur Indonesia merupakan salah satu sektor pertumbuhan ekonomi yang sangat penting. Menurut data Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi, kontribusi manufaktur terhadap PDB mencapai 19,87% pada kuartal kedua tahun 2020 saja.
Hal ini sangat penting, tentunya penyerapan tenaga kerja yang ada sangat besar, yang dapat memberikan kontribusi terhadap pemerataan ekonomi di bidang industri. Dengan banyaknya sektor manufaktur, pertanyaannya adalah, apakah ada solusi yang tepat? Misalnya, SitemERP membantu manajemen perusahaan meningkatkan bisnis dan efisiensi.
Apakah kamu punya? Memiliki. Di Indonesia, kita tahu bahwa ada ERP atau aplikasi perencanaan sumber daya perusahaan yang sangat akrab dengan SAP, dan hampir semua perusahaan manufaktur besar menggunakan merek dan pemasok ini di organisasi mereka.
Oke, apa contoh penerapan perencanaan sumber daya perusahaan di perusahaan manufaktur? Kali ini kita akan membahas tentang perusahaan manufaktur yang berbahan kimia, saya tidak menyebutkan nama perusahaannya karena kita terikat oleh suatu perjanjian kerahasiaan (dataconfidential agreement).
Tapi sebagai contoh, saya bisa berbagi sesuatu yang tidak spesifik dengan proses bisnis yang dimiliki perusahaan. Ada istilah hibrida yang unik untuk industri berbasis kimia. Dalam salah satu proses ini, biasanya ada kegiatan campuran. Dari berbagai bahan baku, dicampur dalam bentuk bahan kimia menjadi produk antara. Sebagai contoh, contoh sederhana adalah pestisida. Beberapa bahan kimia dicampur bersama untuk menjadi bahan kimia campuran.
Campuran biasanya memiliki formula, biasanya disebut bill of material (atau disingkat BOM). Di masing-masing BOM ini biasanya sudah berisi berapa banyak bahan yang dibutuhkan dan berapa rupiah bahan tersebut. Saya telah mengutip contoh pestisida sederhana melalui bayangan di bawah ini.
Asumsikan 0,8 liter bahan A senilai Rp1.000 per liter dicampur dengan 0,2 liter bahan A senilai Rp5.000 per liter. Secara langsung sistem akan mengambil data dan melakukan perhitungan untuk mendapatkan 1 liter yang artinya telah didapatkan harga bahan baku. Dihitung dengan mengalikan 0,8 liter dengan Rp 1.000, dan mengalikan 0,2 liter dengan Rp 5.000. Tapi untuk kegiatan produksi, bukan hanya biaya bahan saja, kan? Biaya-biaya lain harus diperhitungkan, seperti biaya tenaga kerja, biaya pengemasan, biaya penyusutan mesin, dan banyak komponen variabel lainnya.
Gratis Konsultasi
Hubungi kami
Teknologi Canggih di GIK UGM - Inovasi teknologi kini hadir lebih dekat dengan masyarakat melalui…
Digital Fatigue: Dampak Penggunaan Teknologi - Di era digital yang serba cepat ini, teknologi telah…
Metaverse VR Karya Mahasiswa UMM - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) sukses menghadirkan inovasi teknologi…
VR Stanford Kurangi Ketakutan Anak Disuntik Saat Imunisasi - Bagi banyak anak, momen disuntik bisa…
Virtual Reality Dikembangkan oleh Pupuk Kaltim untuk Tingkatkan Kompetensi Operator - PT Pupuk Kalimantan Timur…
Samsung Siapkan Mixed-Reality di 2025 - Perusahaan Korea Samsung akan kembali memasuki dunia mixed reality…