Kekurangan Headset VR Next Generation
Kekurangan Headset VR Next Generation – Berbagai headset VR generasi baru yang diciptakan oleh beberapa perusahaan terkenal dalam bidang terkait sudah dihadirkan ke pasaran dan bisa digunakan oleh pengguna.
Headset virtual reality generasi baru atau next-gen, VR headset ini memang mempunyai berbagai keunggulan dan kemampuan karena dukungan teknologi canggih yang digunakan.
Tapi, pada kenyataannya headset Virtual Reality generasi selanjutnya ini mungkin masih mempunyai berbagai kekurangan yang belum bisa memenuhi harapan pelanggan.
Bahkan, saat ini rasa kecewa pelanggan yang menyesal sudah membeli headset terbaru tersebut mulai menjadi peristiwa yang mungkin sering dijumpai.
Kekurangan Headset VR Next Generation
Kenyamanan Para Pengguna
Penggunaan VR headset dalam jangka panjang sejak awal dikembangkan bisa menimbulkan rasa tidak nyaman bagi para penggunanya.
Bahkan, kebanyakan penggunanya sepakat bahwa penggunaannya headset tersebut terbatas untuk satu atau dua jam saja.
Jika digunakan lebih lama dari jangka waktu tersebut, pengguna biasanya akan mengalami motion sickness.
Selain motion sickness, pengguna headset Virtual Reality juga mengeluh tentang tekanan pada wajah yang mereka rasakan saat menggunakan perangkat dalam waktu yang lama.
Sehingga, banyak pelanggan yang mempunyai harapan tinggi pada headset generasi terbaru untuk mengatasi masalah yang sudah ada sejak lama tersebut.
BACA JUGA : Sword Art Online, Headset VR Ini Bisa Membunuh yang Mati dalam Game
Masalah Kenyamanan dalam Headset Meta Quest Pro
Pada kenyataannya, banyak pengguna yang mempunyai keluhan seperti tekanan pada bagian dahi.
Bahkan menimbulkan rasa sakit setelah menggunakan perangkat Quest Pro selama kurang lebih satu jam.
Hal ini karena design Meta Quest Pro yang mempunyai bantalan bagian depan yang kecil, keras serta melengkung.
Sehingga sulit untuk disesuaikan dengan bentuk dahi pengguna.
Permasalahak Ketidaknyamanan dalam VR Headset Next-Gen Lain
Headset VR baru Sony yaitu PlayStation VR2 menyediakan kualitas visual yang lebih baik daripada sebelumnya.
Tapi, ada kekurangan mendasar dalam design PlayStaiton VR2 yaitu tidak mempertimbangkan variasi ukuran dan bentuk kepala pengguna.
Sama seperti Quest Pro, bantalan dahi PlayStation VR2 bisa menyebabkan rasa sakit pada penggunanya.
Secara garis besar, semua headset premium yang digadang-gadang akan menjadi VR headset next-gen dari perusahaan besar tersebut mempunyai masalah kenyamanan yang sama.
Tapi, mereka memberikan solusi kenyamanan yang bisa diterima secara universal.
Seluruh headset VR ini hanya bisa memberikan kenyamanan yang optimal untuk sebagian kecil pengguna.
Leave a Reply