Membangun Rumah Secara Virtual dengan homeAR - Iptek Digital
Membangun Rumah Secara Virtual dengan homeAR

Membangun Rumah Secara Virtual dengan homeAR

Membangun Rumah Secara Virtual dengan homeAR – Sejak manusia memulai menumpuk batu untuk membuat sebuah tempat tinggal, mereka menghadapi masalah dan tidak bisa melihat bangunan sebelum dibangun.

Apabila Anda hanya menumpuk batu, mungkin itu bukan masalah besar.

Tapi, apabila Anda menghabiskan puluhan, ratusan hingga miliaran rupiah untuk membangun rumah baru.

Pasti Anda ingin memastikan bahwa hasilnya sesuai denga napa yang Anda inginkan.

Platform augmented reality homeAR adalah solusi baru untuk memecahkan masalah tersebut.

Membangun Rumah Secara Virtual dengan homeAR

Anda tidak bisa mencoba rumah baru sebelum Anda membangunnya dan hal tersebut menyebabkan masalah selama ini.

Melihat beberapa tahun ke belakang, ini mengenai bagaimana Anda menggunakan teknologi yang dimiliki atau yang ada untuk memecahkan masalah mendasar ini.

Pada tahun 2017 lalu, apa yang akan menjadi homeAR dimulai dari rencana untuk alat marketing Augmented Reality.

Selain itu, orang yang bisa menggunakan homeAR untuk mempromosikan desain bangunan mereka, tapi konsep tersebut memang hal yang baru.

Dalam waktu yang sama, ARkit dan ARCore keluar.

Augmented Reality bergerak dari suatu hal yang memerlukan ilmu pengetahuan yang serius.

Dimana, ada banyak titik matematika dasar yang sudah dipecahkan dan Anda bisa berfokus terhadap dasar pengalaman.

Setelah Anda berada diruang Augmented Reality,  Anda bisa melihat apakah ada orang lain yang mengegarap visualisasi pra-bangun dan menemukan bahwa sebenarnya tidak ada orang.

Meski idenya telah tersedia dan ada beberapa hal yang konseptual dan tidak ada yang benar mengeksekusi teknologi ini.

Karena kesulitannya, mungkin itu adalah sebabnya belum ada yang menghadirkan teknologi ini.

BACA JUGA : Penerapan AR dan VR pada Bisnis Properti

Merancang dengan Augmented Reality

Mendesain rumah berbentuk 3D dan membawanya ke dalam AR, ternyata tidak sesederhana itu.

Dalam satu hal, banyak arsitek dan designer yang masih bekerja dalam 2D.

Kemudian, mereka yang merancang dalam bentuk 3D biasanya membuat model CAD besar yang mungkin berlebihan untuk augmented reality, terutama untuk perangkat seluler.

Menjelajah Didalamnya

Semua pengalamannya berbasis aplikasi. homeAR percaya bahwa pengalaman yang ingin diberikan pada pengguna memerlukan aplikasi.

Dibalik hal tersebut, terdapat portal web tempat klien pergi untuk memposting konten.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *