Penerapan VR dan AR di Perpustakaan
Penerapan VR dan AR – Teknologi memang berkembang begitu pesat saat ini. Perkembangan teknologi ini sudah semakin mengubah realitas dari kehidupan dunia nyata menjadi dunia virtual.
Teknologi ini menciptakan peluang yang baru untuk diterapkan di perpustakan. Secara istilah virtual reality artinya realitas maya dan augmented reality merupakan realitas tambahan.
Dari kedua hal tersebut bisa dikatakan, sederhananya teknologi tersebut kedunya mempunyai sebuah konsep yang hampir sama yaitu menambah realitas virtual pada kehidupan nyata tapi dengan tujuan yang berbeda-beda.
Virtual Reality tujuannya adalah untuk menghadirkan pengalaman dunia nyata dengan dunia virtual, sementara AR bertujuan untuk meningkatkan pengalaman pengguna di dunia nyata.
Dilansir dari laman Bruce E.Massis: Using virtual and augmented reality in the library, Inilah beberapa contoh implementasi teknologi augmented reality dan virtual reality pada perpustakan, yaitu sebagai berikut :
1. Aurasma
Aurasma adalah sebuah aplikasi gratis yang bisa di pasang dalam perangkat iOS dan Android. Aplikasi ini dapat memberi berbagai informasi tambahan dengan menggunakan kamera ponsel pada suatu objek dalam buku, kemudian aplikasi ini akan memindai dan memberi informasi tambahan mengenai objek tersebut.
2. ON realitas
EON realitas adalah sebuah penerapan dan pengembangan dari konsep virtual reality yang diperuntukan bagi dunia pendidikan, industri hingga olahraga. Dimana konten pelajaran EON realitas ini bisa memudahkan murid untuk belajar secara mandiri.
3. Layar
Layar merupakan sebuah aplikasi dari augmented reality yang tersedia bagi iOS, Android bahkan perangkat Blackberry. Hampir sama seperti konsep yang ada di Aurasma, aplikasi ini bisa membantu pembuat konten untuk menambah multimedia dari berbagai elemen untuk memasukan gambar statis pada kehidupan dan meningkatkan pengalaman penggunanya.
Konsep teknologi VR dan AR tersebut hampir sama seperti proses pembelajaran dalam dunia pendidikan, namun ini dilakukan secara mandiri. Hal ini bisa diterapkan pada perpustakaan untuk dijadikan tempat belajar secara mandiri.
Dengan menggunakan teknologi VR ini, perpustakaan bia menghadirkan pembelajaran secara menarik dan interaktif lewat sebuah video . VR juga bisa memudahkan pengajar untuk memperkenalkan desain dan bagian dari gedung perpustakaan lewat video VR. Teknologi AR juga memberikan manfaat, misalkan untuk memudahkan dalam mencari koleksi buku di rak, atau bisa mempermudah pemustaka untuk menemukan informasi tambahan melalui konten dalam sebuah.
Leave a Reply