Tiktok – TikTok dikabarkan akan mengirim data para pengguna di negara Eropa dan Inggris ke China dimulai dari 2 Desember 2022. Apakah data tersebut juga akan dibagikan pada pemerintahnya ?
Platform tiktok milik ByteDance tersebut telah memberi tahukan para pengguna Inggris dan juga Uni Eropa bahwa data pengguna nantinya bisa diakses oleh karyawannya di negara China. Perusahaan media sosial tersebut juga mengatakan pertama kali yaitu data bukan hanya tersimpan dengan lokal di berbagai wilayah.
Pemberitahuan TikTok mengenai akses data para pengguna di Eropa dan Inggris tersebar saat meningkatnya pertanyaan mengenai akses data pengguna pada negara seperti AS, Inggris, dan lain-lain, bahkan kecemasan disalahgunakan oleh pemerintah di China. ByteDance membantah berkali-kali data tersebut bisa diakses pemerintah China.
Diawal Minggu, seorang pejabat dari AS mengatakan larangan tiktok dinegara Amerika. Bahkan Kini tiktok juga sedang diselidiki oleh komisi perlindungan data Irlandia dan beberapa pemerintah salah satunya Inggris.
Akses data tersebut adalah bagian dari update kebijakan privasi. Tiktok juga mengatakan proses tersebut tujuannya untuk membuat pengalaman yang konsisten, menyenangkan, dan nyaman untuk para pengguna.
Mereka tengah meningkatkan kebijakan privasi yang berdasarkan dengan keperluan untuk mengerjakan tugasnya.
Bukan hanya China, staf TikTok di beberapa negara lain juga bisa mengakses data para pengguna Eropa dan Inggris, termasuk staf TikTok dinegara Brasil, Kanada, Israel, AS, dan Singapura. TikTok mengatakan aturan baru tersebut diberlakukan mulai dari 2 Desember.
“Berdasar pada keperluan untuk mengerjakan tugas karyawan, patuh terhadap kendali keamanan yang kuat dan juga persetujuannya, serta menggunakan cara yang telah diakui dibawah GDPR (peraturan perlindungan data umum UE),” ucap Elaine Fox, kepala privasi TikTok dinegara Eropa pada suatu pernyataan hari (Rabu 2/11), seperti yang dilansir dari cnnindonesia.
“Kami akan memberi izin pada karyawan tertentu digrup perusahaan kami yang berada dinegara Brasil, Kanada, China, Israel, Jepang, Malaysia, Filipina, Singapura, Korea Selatan, serta Amerika Serikat, untuk mengakses data para pengguna TikTok ” ucapnya. Pihaknya mengatakan yang dapat mengakses jumlahnya terbatas.
“Usaha kami terpusat terhadap terbatasnya jumlah karyawan yang bisa mengakses data para pengguna, memaksimalkan aliran data dari luar wilayah, serta menyimpan data para pengguna tiktok dengan lokal,” katanya menegaskan.
Teknologi Canggih di GIK UGM - Inovasi teknologi kini hadir lebih dekat dengan masyarakat melalui…
Digital Fatigue: Dampak Penggunaan Teknologi - Di era digital yang serba cepat ini, teknologi telah…
Metaverse VR Karya Mahasiswa UMM - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) sukses menghadirkan inovasi teknologi…
VR Stanford Kurangi Ketakutan Anak Disuntik Saat Imunisasi - Bagi banyak anak, momen disuntik bisa…
Virtual Reality Dikembangkan oleh Pupuk Kaltim untuk Tingkatkan Kompetensi Operator - PT Pupuk Kalimantan Timur…
Samsung Siapkan Mixed-Reality di 2025 - Perusahaan Korea Samsung akan kembali memasuki dunia mixed reality…