AR dan VR – Zaman sekarang teknologi sudah sangat berkembang. Dua teknologi baru VR dan AR yang sampai saat ini perkembangannya masih dipertanyakan, apakah akan mengubah gaya hidup manusia layaknya smartphone mengubah gaya hidup manusia.
Saat ini siapa sih yang tidak main game? Walaupun tidak sebagai pro player pastinya Anda juga ikut tercemplung ke dalam dunia per-game-an. Ternyata VR dan AR merupakan perkembangan teknologi yang cenderung positif di industry gaming, sehingga banyak orang yang ikut berkontribusi.
Secara total, penjualan game VR dan AR berhasil mengumpulkan pendapatan sebesar US$2,2 miliar (sekitar Rp30 triliun) selama tahun 2019. Jumlah ini merupakan peningkatan sebesar US$300 juta (sekitar Rp4,1 miliar) dibanding dengan tahun 2018 lalu yang hanya mendapatkan US$1,9 miliar (sekitar Rp26 triliun). Sektor AR jadi penyumbang terbesar, mencapai US$1,7 miliar (sekitar Rp23 triliun), salah satunya berkat Pokemon GO. Walau games VR tidak menyumbang banyak pemasukan, namun penjualan headset VR juga cukup besar di tahun 2019 ini, mencapai US$5,7 miliar (sekitar Rp79,2 triliun). (sumber:hybrid.co.id)
Untuk kasus VR, SuperData mengatakan, bahwa salah satu faktor pendapatan penjualan headset VR di tahun 2019 adalah dari Oculus Quest. Headset VR tersebut berhasil mendobrak teknologi VR, yang selama ini selalu bergantung kepada PC Gaming high-end ataupun konsol. Oculus Quest hadir secara berbeda, menjadi headset VR bersifat stand-alone yang bisa digunakan tanpa harus bergantung kepada PC high-end ataupun konsol gaming.
VR dan AR telah memperkenalkan inovasi baru yang cukup menarik banyak perhatian orang karena menawarkan pengalaman baru yang pemainnya seperti ikut secara langsung ke dalam game dengan peralatan-perlatan yang mendukung. Nah, jadi bagaimana VR dan AR dapat mengubah industi gaming? Yuk simak penjelasan di bawah ini!
Tidak hanya sebagai hiburan, bahkan saat ini game sudah seperti gaya hidup bahkan kebutuhan manusia. Tidak hanya di industry game, industry lainnya seperi Pendidikan, pariwisata bahkan kedokteran pun sudah berkontribusi menggunakan VR dan AR untuk memenuhi strategi untuk mendapatkan perhatian konsumen.
Penggunaan 3D sudah bukan hal baru lagi bagi dunia perfilman. Teknologi 3D ini sudah berhasil menarik banayk perhatian orang yang memberikan sensasi baru. Penggunaan VR dan AR pada game juga dapat memberikan sensasi dan pengalaman baru.
Di era digital seperti sekarang, berbagai permintaan khusus terhadap industri gaming tentu saja meningkat. Hal tersebut tentu saja meningkatkan harapan pemain untuk mendapatkan pengalaman serta sensasi yang berbeda saat bermain. Namun, terdapat gap yang cukup besar antara apa yang pemain benar-benar rasakan karena ketidakadaannya platform virtual yang bisa membuat pemain seolah-olah masuk ke dalam game.
Gratis Konsultasi
Hubungi kami
Teknologi Canggih di GIK UGM - Inovasi teknologi kini hadir lebih dekat dengan masyarakat melalui…
Digital Fatigue: Dampak Penggunaan Teknologi - Di era digital yang serba cepat ini, teknologi telah…
Metaverse VR Karya Mahasiswa UMM - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) sukses menghadirkan inovasi teknologi…
VR Stanford Kurangi Ketakutan Anak Disuntik Saat Imunisasi - Bagi banyak anak, momen disuntik bisa…
Virtual Reality Dikembangkan oleh Pupuk Kaltim untuk Tingkatkan Kompetensi Operator - PT Pupuk Kalimantan Timur…
Samsung Siapkan Mixed-Reality di 2025 - Perusahaan Korea Samsung akan kembali memasuki dunia mixed reality…