Mewarnai dengan AR Coloring - Iptek Digital
AR Coloring

Mewarnai dengan AR Coloring

AR Coloring – Menghadirkan sebuah buku bisa yang menghibur dan membimbing bukan hanya memerlukan konten yang bisa merangsang secara visual.

Tapi juga sebagai media bagi anak untuk melakukan interaksi, berkreasi, serta mengekspresikan diri.

Augmented Reality coloring merupakan cara baru untuk membimbing anak dengan menggunakan konten 3D yang bisa dibuat secara custom.

Bisa dikatakan, ini adalah cara baru untuk melibatkan penggunanya pada pembuatan konten buku Augmented Reality yang interaktif melalui media buku mewarnai.

Penggunanya bisa mewarnai halaman buku, kemudian secara otomatis system akan memindai halaman dan warna yang digunakan.

Setelah itu, sistem akan menampilkan hasil akhir yang berwarna pada scene pop-up virtual dan model 3D.

Cara Kerja AR Coloring

Pendekatan fitur secara alami akan digunakan untuk membantu augmentasi dan modifikasi buku fisik.

Untuk membantu modifikasi pada isi buku, registrasi harus cukup mampu untuk mengubah target.

Karena adanya perubahan kecil dalam gambar asli bisa mengagalkan registrasi.

Beberapa filter digunakan untuk menghilangkan warna sebanyak mungkin pada setiap frame.

Pada tiap frame video, kontras gambar akan dioptmalkan dan kekonstanan warna akan dipastikan, serta warna putih diselaraskan.

Jarak yang diukur pada piksel antara garis hitam dan abu-abu maksimal yang sudah ditentukan yang dimiliki piksel masih dinilai hitam.

Proses terakhir untuk menghilangkan warna yaitu untuk batas seluruh jarak di atas nilainya akan diberikan pada warna putih.

Halaman hitam putih yang telah di input, frame ditingkatkan pada orientasi dan dimensi yang sejenis dengan gambar yang digunakan untuk diregistrasi.

Tahap registrasi pada halaman dihentikan, kemudian registrasi baru untuk melakukan pelacakan warna yang ditingkatkan akan dimulai.

Contoh AR Coloring yaitu Departemen Konservasi yang menghadirkan buku mewarnai dengan judul Amazing Animals of New Zealand.

Diperuntukan bagi anak sekolah dasar untuk mempelajari mengenai hewan di New Zealand.

Dua halaman buku diberikan terhadap lima anak yang berusia antara 6 sampai 8 tahun, kemudian halaman yang berwarna digunakan untuk contoh aplikasi.

Tekstur lain dilengkapi gambar yang ditingkatkan dan diambil di akhir tahap registrasi.

Animasi yang dibuat untuk objek penting pada scene. Model tersebut diletakan teksturnya dengan menggunakan halaman asli sebagai acuan.

Ketika halaman terdeteksi, gambar yang berkaitan akan disalin pada buffer tekstur model, jadi model gambar akan terlihat bertekstur.

BACA JUGA : Teknologi AR dan VR Pada Digital Marketing

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *