Memotret dengan Kamera Pertama Butuh Waktu 8 Jam
Motorola DynaTAC Pertama di Dunia

Memotret dengan Kamera Pertama Butuh Waktu 8 Jam

Memotret dengan Kamera Pertama Butuh Waktu 8 jam – Meski kini masyarakat mampu menjepret gambar dengan mudah.

Tahukah Anda aktivitas tersebut mulanya hanya dapat dilakukan dalam waktu yang sangat lama?

Memotret dengan Kamera Pertama Butuh Waktu 8 Jam

Dilansir dari beberapa sumber, kamera pertama memerlukan waktu setidaknya delapan jam untuk memotret gambar.

Foto yang pertama Pemandangan dari Jendela di Le Gras diambil oleh oleh Joseph Nicéphore Niépce tahun 1827.

Joseph Nicéphore Niépce memotret gambar dengan obscura kamera yang difokuskan terhadap pelat timah 16,2 cm × 20,2 cm.

Pelat tersebut dilapisi aspal tipis alami yang dikatakan sebagai Bitumen Yudea.

Niepce meletakan ukiran pada pelat logam yang dilapisi aspal, lalu memaparkannya pada cahaya.

Bitumen mengeras ditempat yang terang, tapi larut ditempat yang redup atau remang-remang, dengan campuran minyak lavender dan minyak putih.

Diperlukan exposure yang begitu lama dalam kamera. Foto Niepce memerlukan waktu sekitar delapan jam pemaparan cahaya untuk dipotret dan kemudian memudar.

Rekannya di Prancis, Louis Daguerre juga melakukan uji coba untuk memotret gambar.

Tapi, ia memerlukan waktu belasan tahun lagi sebelum ia bisa mengurangi waktu kurang dari 30 menit dan membiarkan gambar hilang ketika proses tersebut selesai.

Tahun 1839, setelah beberapa tahun melakukan uji coba Daguerre mengembangkan fotografi yang lebih mudah dan dijuluki menggunakan namanya sendiri.

Proses daguerreotype dimulai dengan memperbaiki gambar pada tembaga yang berlapis perak.

Kemudian, ia memoles perak tersebut dan dilapisi dengan yodium, menghadirkan permukaan yang sensitif pada cahaya.

Kemudian, ia meletakkan lapisan tersebut di kamera dan memaparkannya selama beberapa menit.

Setelah gambar tersebut dilukis oleh cahaya, Daguerre memoles piring tersebut menggunakan larutan klorida perak.

Proses tersebut menghadirkan citra yang tidak akan berubah saat terkena cahaya.

Tahun 1839, putra Daguerre dan Niepce menjual daguerreotype tersebut pada pemerintahan Prancis dan menghadirkan buklet yang membahas prosesnya.

Ha tersebut populer dengan cepat. Tahun 1850, ada lebih dari 70 studio daguerreotype yang tempatnya hanya di New York City.

Seiring berkembangnya teknologi, kamera semakin berkembang. Kini orang tidak lagi harus mengeluarkan biaya untuk perangkat pemotret gambar.

Perangkat seperti laptop dan smartphone kini telah didukung oleh kamera yang memudahkan penggunanya memotret gambar dengan lebih cepat.

BACA JUGA : Yuk Ketahui Keunggulan Kamera 360 Derajat

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *